Perang Dingin Antara Honda vs Pembalapnya di Kelas Open 13 Februari 2014
Posted by Ms Dhukha in MotoGP.trackback
Musim balap MotoGP 2014 belum dimulai, tapi para pembalap Honda di kelas open MotoGP mulai gerah. Hal ini dipicu performa ciamik Aleix Espargaro yang menunggangi FTR-Yamaha dalam tes resmi pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, minggu lalu. Catatan waktunya masuk urutan 4 besar di bawah pembalap pabrikan Marquez, Rossi, dan Lorenzo. Bahkan Valentino Rossi pun kagum dan sempat terkejut dengan performa Aleix Espargaro.
Dengan catatan waktu tersebut, Espargaro meninggalkan jauh pembalap lain di kelas open. Nicky Hayden yang tahun ini bergabung di tim Aspar menggunakan Honda RCV1000R production racer, catatan waktunya terpaut sekitar 1,5 detik dan hanya menduduki pos ke-13. Beda jauh ini membuat si “Kentucy Kid” meradang.
”Sangat keras perjuangan dalam tes pertama. Saya tidak menduga akan seberat ini, dan saya menginginkan lebih kompetitif. Tim sudah melakukan improvisasi, terutama pengereman dan kestabilan ketika masuk tikungan. Tapi kami tetap belum kompetitif,” ujar Hayden.
Pernyataan itu bukan ditujukan pada tim, tetapi pada HRC yang menyediakan paket mesin versi produksi untuk kelas open. Tak hanya Hayden, rekan setimnya Hiroshi Aoyama juga melayangkan protes. Scott Reding, yang tahun ini naik kelas dengan bergabung tim Go&Fun Honda Gresini pun sama!
Shuhei Nakamoto selaku Bos HRC, mengakui motor RCV1000R memang sulit untuk dikendarai. Jadi para pembalap harus lebih sabar untuk lebih mengetahui karakter dari mesin Honda RCV1000R. “Gapnya memang sangat jauh, sejujurnya, motor Honda memang tak mudah dikendarai. Para pembalap masih membutukan banyak waktu untuk lebih memahami karakter mesin kami. Kami yakin mereka akan tampil baik dengan motor itu.” Ujar Nakamoto.
“Honda tidak pernah berhenti mengembangkan motor. Tidak hanya mesin Pabrikan, jika kita menemukan sesuatu yang lebih baik, kami akan segera menawarkan ke semua tim tapi kita meminta mereka untuk bayar biaya tambahan.” Dia juga menegaskan tentang filosofi berbeda yang diambil Honda dan Yamaha untuk menyediakan mesin kelas open.
”Saya tidak tahu detail, tapi sepertinya mesin Yamaha (M1) di kelas open adalah mesin kelas factory tahun lalu. Dan ini memang diperbolehkan. Pendekatan kami berbeda, dengan mengembangkan mesin baru. Kalau Honda mengobral mesin kelas factory tahun lalu plus paket ECU, statusnya hanya sewa, bukan dibeli, karena sangat confidential,” tegas Nakamoto.
Jawaban Nakamoto kembali direspon Hayden. ”Tentu kami harus menyesuaikan diri, seperti ketika saya di Ducati. Tapi tidak butuh setahun untuk hanya mengingat bagaimana membuka gas di trek lurus,” sindirnya. Keluhan umum yang dijelaskan Hayden, lemahnya tenaga di gigi 4 ke atas. Lalu, ketika rpm turun dan melalui tikungan lambat, mesin terasa ngos-ngosan. ”Saya tahu kalau diadu mesinnya saja tidak mungkin sampai dua detik (beda dengan pembalap atas), jadi saya memang harus melakukan bagian tugas saya, lalu duduk bersama HRC untuk bicara,” papar Hayden.
rame nich
SukaSuka
seru…
SukaSuka
ayo yang rukun2 saja
SukaSuka
Hehehe….
SukaSuka
Menunggu open class berbicara
SukaSuka
yup…
SukaSuka
imut yg atas baju balapnya pink..
🙂
http://hulssay.com/2014/02/13/buat-dia-terpesona-dengan-tampilan-jaket-pria-ini/
SukaSuka
Imut-imut…. 😀
SukaSuka
yah motor spec down mau gimana lagi? mau nampah pneumatic klep dan SSG..? wani piroooo..
SukaSuka
Ya betul, hehehe…
SukaSuka
sabar ada batasnya ,Pak Sukhei.. 😉
SukaSuka
Iya, orang sabar itu ngenes… hehehe…
SukaSuka
Wani piro ??????? Sakit broo ! ♡hϱ♡hϱ♡hϱ(◦’⌣’◦ ) kacian hayden
SukaSuka
Hehehehe…
SukaSuka