Open Class MotoGP, Tidak Ada Aturan Untuk Penggunaan Mesin Prototype

Aleix Espargaro

Banyak kejutan yang diberikan oleh kelas open MotoGP sepanjang tes pra-musim di sirkuit Sepang Malaysia 2014, khususnya Aleix Espargaro. Honda dan Yamaha memiliki filosofi berbeda untuk memasuki kategori Open class. Honda memilih menjual motornya, sedangkan Yamaha hanya menyewakan. Tetapi sebenarnya tujuan mereka sama, agar teknologi mereka nggak bocor ke pihak luar.

Sebelum tes Sepang, banyak yang mengira motor-motor Open class menggunakan spesifikasi dibawah tim satelit dan diatas mesin CRT. Tapi sekarang baru ketahuan kenyataannya setelah jarak antara Honda RCV1000R dan Yamaha FTR-M1 terlalu jauh. Salah satu alasan utama mengapa Yamaha memilih sistem sewa adalah karena mereka bisa menggelontorkan mesin prototipe, bukan mesin kelas bawah.

Hal ini dikarenakan di Open class tidak ada peraturan tertulis mengenai mesin prototipe dengan spesifikasi pabrikan yang boleh digunakan dalam balapan. Berarti, tim Open classs hanya perlu menggunakan software ECU resmi dari Dorna, maka akan dikasih 24 liter bahan bakar dan ban berkompon lebih lunak. Jadi, tim bebas menggunakan mesin apa saja (mesin prototype atau mesin production racer).

“Dalam Peraturan itu tidak ditulis mengenai larangan untuk menyewa motor pabrikan tahun lalu dan mengendarainya di Open class. Yang tertulis hanya, anda perlu menggunakan software Dorna. Maka anda mendapatkan bahan bakar empat liter lebih banyak untuk balapan”, papar Shuhei Nakamotor, wakil presiden HRC.

Dengan menggunakan mesin Yamaha M1 pabrikan, Aleix Espargaro akan memanaskan peta persaingan MotoGP tahun ini dan makin seru balapannya. Lagi pula regulasi MotoGP jelas untuk setiap pabrikan seperti Yamaha, Honda dan Ducati, dimana setiap pabrikan hanya diijinkan menggunakan empat motor prototipe dengan jatah lima mesin per musim untuk tiap pembalap.

Lebih dari empat prototipe tidak diijinkan dalam balapan, itu regulasi resmi yang dirilis Dorna setelah Honda kelewatan menggunakan enam motor prototipe pada tahun 2011 – tiga prototipe untuk tim Repsol Honda (Stoner, Pedrosa & Dovizioso), dua prototipe untuk tim San Carlo Honda Gresini (Marco Simoncelli & Hiroshi Aoyama) dan dan satu prototipe untuk tim LCR Honda (Toni Elias).

Saat ini HRC sepertinya kebakaran jenggot melihat Yamaha menyewakan mesin prototipe untuk tim Forward Racing. Nakamoto mengatakan bahwa HRC bisa memberikan mesin prototipe tetapi harus dengan sistem sewa, bukan jual beli karena prototipe tunduk pada klausul kerahasiaan bagi pabrikan yang bersangkutan. Banyak yang mengatakan bahwa, Honda kecolongan dalam hal ini.

“Tapi kami harus menyewakan-nya, tidak menjualnya. Prototipe tunduk pada klausul kerahasiaan, kita tidak bisa menjualnya. Kami belum menghitung berapa biaya paket penyewaan mesin RC213V spek 2013. Mungkin lebih dari 1 juta Euro per musim. Kami percaya di Open class pacuan harus dijual kepada tim. Tapi ketika saya membaca kembali buku regulasi, saya telah melihat bahwa tidak disebutkan larangan dalam menyewa prototipe. Jadi anda dapat menjalankan sistem leasing (sewa)”, lanjut Nakamoto.

“Sistem kami berarti bahwa kita menggunakan dua pembalap pabrikan dan dua pembalap di Gresini dan LCR. Total empat pembalap. Kami percaya ini adalah jumlah yang cukup. Sampai saat ini MotoGP memiliki tiga produsen dengan empat prototipe di lapangan, lebih dari itu tidak diperbolehkan dalam status pabrikan.”

Seperti saya tulis di berita sebelumnya, bahwa Aleix Espargaró menyodok di posisi ke-4 pada tes hari ke-3 MotoGP Sepang kemarin dan GAP 1,3 detik dengan Nicky Hayden yang berada di posisi ke-13. Hal ini pula yang menyebabkan Nicky Hayden meradang.

Nicky Hayden vs Nakamoto